Hamas Selayang Pandang

Ad Code

Hamas Selayang Pandang

Hamas adalah akronim dari Harakat al-Muwawama al-Islamiya atau Gerakan Perlawanan Islam. Hamas muncul pada bulan Desember 1987 sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin yang berinduk di Mesir. Tujuan dari berdirinya Hamas adalah tegas, yaitu menghapuskan Negara Israel untuk kemudian mendirikan negara Palestina di seluruh teritori yang dahulunya menjadi British Mandate meliputi wilayah Israel saat ini, Jalur Gaza, dan Tepi Barat.

Dalam mencapai tujuannya, Hamas menganut tiga strategi. Pertama, kegiatan kesejahteraan sosial yang dibangun berdasarkan dukungan dari akar rumput organisasi ini. Kedua, kegiatan politik yang ada dalam konteks persaingan dengan organisasi sekuler Palestina seperti Palestinian Liberation Organization (PLO) atau Organisasi Pembebasan Palestina dan Palestinian Authority (PA) atau Otoritas Palestina. Ketiga, melalukan perjuangan bersenjata berupa serangan-serangan gerilya dengan target para serdadu Israel.

Semenjak didirikan, Hamas hendak mengkontraskan diri dengan counterpartnya yaitu PLO yang dianggap sekuler, dengan mengedepankan persepsi bahwa telah terjadi sekularisai dan westernisasi atas masyarakat Arab. Dalam Pasal 8 piagam pendirian Hamas menyebutkan jatidiri mereka yang menyatakan bahwa "Allah is its target, the Prophet is its model, the Koran its constitution: Jihad is its path and death for the sake of Alah is the loftiests of its wishes."

Hamas sendiri terbentuk oleh tiga sayap yang saling berinterelasi satu sama lain. Sayap kesejahteraan sosial dan politik merupakan wajah yang diarahkan bagi konsumsi publik. Ini termasuk aneka kegiatan mereka di bidang politik, propaganda, administrasi, dan sosial. Sayap lainnya adalah militer, yang dioperasikan secara rahasia, meliputi eksekusi atas mereka yang dicurigai sebagai kolaborator musuh, memata-matai aneka target potensial, pengadaan senjata, dan melakukan serangan gerilya juga teror.

Pengawas seluruh aktivitas Hamas adalah suatu badan yang disebut sebagai Majlis al-Syura, atau dewan konsultatif. Majelis ini merupakan organisasi politik yang berfungsi sebagai unsur pengambilan keputusan yang bersifat menyeluruh bagi Hamas dan berbasis di di Damaskus.

Tepat di bawah Majlis al-Syura Dterdapat komite-komite yang bertanggung jawab untuk mengawasi berbagai kegiatan, mulai dari hubungan media hingga operasi militer. Pada tataran akar rumput, khususnya di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza, komite Hamas lokal di sanalah yang memberi aneka informasi kepada Majlis al-Syura untuk kemudia mereka (komite-komite tersebut) yang melaksanakan keputusan di lapangan.

Khusus mengenai Majlis al-Syura sendiri, Sheikh Hassan Yousef (seorang pendiri Hamas dan pemimpin politik senior di Tepi Barat), "mencakup aneka perwakilan dari 4 pusat gerakan Hamas yaitu Jalur Gaza, Tepi Barat, luar negeri, dan perwakilan dari 300 anggota Hamas yang tengah berada di penjara Israel. Mengenai sayap militer Hamas, dibagi menjadi jaringan regional dan sel lokal yang antara mereka saling berkomunikasi secara diam-diam melalui pesan-pesan berkode yang disampaikan oleh kurir internal.

Dalam Hamas juga terdapat "kepemimpinan eksternal." Basis mereka ada di luar Tepi Barat dan Jalus Gaza. Kepemimpinan ini memainkan peran dominan dalam proses pengambilan keputusan ketimbang para pemimpinan kelompok internal dan lokal. Trend kepemimpinan jenis ini dimulai saat pimpinan biro politik pertama Hamas yaitu Mousa Abu Marzook menjalankan roda organisasi dari rumahnya yang berlokasi di Amerika Serikat. Apa yang dijalankan Marzook ini kemudian berlanjut dengan mendirikan markas politik di Amman (Yordania) lalu Damaskus (Suriah).

Masih berkenaan dengan kepemimpinan eksternal ini. Kepemimpinan ini terbagi ke dalam 2 kelompok utama. Satu untuk Gaza yang dipimpin oleh Marzook sendiri. Lainnya terdiri sebagian besar atas para anggota Hamas dari Tepi Barat, yaitu mereka yang tengah bekerja atau belajar di Kuwait. Yang terakhir ini lantas disebut Kuwaidia atau kelompok Kuwait dengan pimpinannya Khaled Mishal. Kedua faksi (Marzook dan Mishal) ini bekerja sama secara erat, kendati ada sejumlah perlawanana dari para anggota Kuwaidia atas faksi Marzook akibat Mishal cenderung hendak mendominasi aneka posisi kunci dalam biro politik Hamas.

Pada masa awal berdirinya, struktur organisasi Hamas cukup simpel. Kesederhanaan ini sebagian dipicu oleh masih lemahnya posisi PLO yang sekuler dan berbasis cukup jauh yaitu di Tunis (Tunisia). Pada saat awal ini pula, Israel belum lagi menjadi target teratur dari aneka serangan Hamas. Dengan kata lain, Hamas masih berfokus pada mekanisme internal organisasi.

Pada saat awal tersebut, aneka kegiatan Hamas didistribusikan ke dalam aneka fungsi yang kemudian dijalankan menurut aneka wilayah berbeda. Aneka kegiatan tersebut adalah:

Pertama, cabang administrasi dan kesejahteraan sosial (dakwah), yang bertanggung jawab atas perekrutan, pendanaan, dan layanan sosial. Kedua, Al-Mujahideen al-Filastinuna, sebuah entitas yang bertanggung jawab atas pengadaan senjata dan kegiatan militer, berisi sub-sub kelompok yang bertugas mengawasi serta mengkoordinasikan aneka demonstrasi dan perlawanan rakyat lainnya, termasuk ke dalamnya kekerasan terorganisir dalam rangka Intifada pertama. Ketiga, kantor cabang keamanan (Jehaz Aman) yang bertanggung jawab guna mengumpulkan aneka informasi mengenai para tersangka kolaborator, untuk kemudian ditangkap, diinterogasi, dan dibunuh. Keempat, kantor publikasi atau media (a'alam) yang bertanggung jawab guna memproduksi serta mendistribusikan selebaran, mengangkat personalia kantor pers, termasuk pula menangani masalah propaganda.

Pada tahun 1987, sel-sel militer Hamas mulai melakukan serangan pertama mereka yang menargetkan Israel. Pada titik ini, Hamas menganggap bahwa para kolaborator Israel yang berasal dari dalam masyarakat Palestina menjadi penghalang utama bagi operasi mereka.. Akibatnya, Hamas kemudian membentuk Majd (akronim dari Majmouath Jihad u-Dawa, atau Kelompok Jihad dan Dakwah) dibentuk untuk menjadi kekuatan penyerang bagi cabang keamanan pertama mereka yaitu Jeha Aman yang baru berusia satu tahun. Peran Majd adalah menemukan sekaligus menangani warga Palestina yang dicurigai sebagai telah membantu Israel. Selain itu, al-Mujahideen al-Filastinuna yang didirikan tahun 1982 (dengan demikian 5tahun sebelum Hamas secara resmi berdiri), dipercayakan untuk melakukan pengadaan senjata. Setelah pemberontakan pecah, kelompok ini bertugas melakukan penembakan juga serangan bom.

Pada tahun 1991, Majd dan Mujahideen al-Filastinuna direorganisasi menjadi satu sayap militer dengan nama Brigade Izz al-Din al-Qassam. Nama al-Qassam diambil dari seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin yang tewas dalam aksi melawan pasukan Inggris pada tahun 1935.

Sel Brigade al-Qassam pertama didirikan oleh Zakkaria Walid Akel, yang saat itu menjabat sebagai kepala sayap militer Hamas di Gaza. Brigade Qassam melanjutkan tugas-tugas sebelumnya dari Majd yaitu menculik serta membunuh para tersangka kolaborator. Dalam perkembangannya kemudian, al-Qassam juga mulai menargetkan warga sipil Israel. Pada Desember 1991, al-Qassam melakukan serangan teroris pertama mereka terhadap seorang warga sipil Israel bernama Doron Shoshan, seorang penduduk Israel di pemukiman Kfar Darom di Gaza. Serangan ini menandai titik balik dalam modus operandi Hamas dan mengarahkan kelompok menuju teknik-teknik pemboman bunuh diri yang spektakuler dan tanpa pandang bulu serta serangan-serangan lainnya.

Dengan dimulainya Intifada kedua pada bulan September 2000, laju serangan Hamas meningkat secara dramatis. Dari 29 September 2000 hingga 24 Maret 2004, Hamas berhasil melakukan 52 serangan bunuh diri, yang secara keseluruhan mampu menewaskan 288 orang dan melukai 1.646 lainnya. Secara total pula, Hamas telah melakukan 425 serangan teroris selama periode ini, yang mampu menewaskan 377 orang dan melukai 2.076 lainnya.

Selama periode 2003 saja, Hamas menyatakan diri telah bertanggung jawab atas 218 tindak kekerasan. Angka itu meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2004, di mana Hamas melakukan 555 serangan teroris. Juga pada tahun 2004, Serangan mortir Hamas meningkat 500 persen dan serangan roket Qassam-nya meningkat 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada awal 2003, komandan militer Hamas mulai merekrut pendukung dan membentuk mereka menjadi tentara rakyat (standing militia), di Gaza. Pada Maret 2004, tentara rakyat Hamas yang baru (Murabitun) berhasil telah merekrut dan melatih anggota, serta mengumpulkan senjata. Menurut intelijen Israel, beberapa ratus rekrutan baru tersebut berasal dari aneka kelompok pendukung Hamas, bukan dari internal Brigade al-Qassam sendiri. Salah Shehadeh, salah satu pendiri Brigade al-Qassam, membayangkan bahwa tentara rakyat sebagai sesuatu yang berbeda dari Brigade al-Qassam. Seperti juga dikatakan salah satu petinggi Hamas yaitu Sheikh Yassin, bahwa pertahanan rakyat beroperasi di Jalur Gaza dan bertanggung jawab atas operasi perlawanan, pertahanan, dan penyelamatan. Brigade al-Qassam bertindak melawan musuh Zionis, di mana pun mereka berada.
Reactions

Posting Komentar

0 Komentar