Uji Validitas Item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Uji Reliabilitas item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan reliabilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu variabel.
Disclaimer:
Sebagian diskusi pada komentar artikel ini
sudah dipindahkan menjadi posting di artikel ini:
Masalah Validitas Reliabilitas 1
Masalah Validitas Reliabilitas 2
Silakan berkunjung bilamana sempat
1. Uji Validitas
Uji Validitas Item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan software SPSS.[1] Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut.
Validitas dan Reliabilitas
Sumber Foto:
https://www.makemyassignments.com/blog/wp-content/uploads/2021/01/maxresdefault.jpg
Agar penelitian ini lebih teliti, sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel ≥ 0,25.[2] Item yang punya r hitung < 0,25 akan disingkirkan akibat mereka tidak melakukan pengukuran secara sama dengan yang dimaksud oleh skor total skala dan lebih jauh lagi, tidak memiliki kontribusi dengan pengukuran seseorang jika bukan malah mengacaukan.
Cara melakukan Uji Validitas dengan SPSS
- Buat skor total masing-masing variable.
- Klik Analyze > Correlate > Bivariate
- Masukkan seluruh item variable x ke Variables
- Masukkan total skor variable x ke Variables
- Ceklis Pearson ; Two Tailed ; Flag
- Klik OK
- Lihat kolom terakhir. Nilai >= 0,25.
- Lakukan hal serupa untuk Variabel Y.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
Note:
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.[3] Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
- Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna
- Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi
- Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat
- Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah[4]
Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel: Segera identifikasi dengan prosedur analisis per item. Item Analysis adalah kelanjutan dari tes Aplha sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang tidak reliabel. Lewat ItemAnalysis ini maka satu atau beberapa item yang tidak reliabel dapat dibuang sehingga Alpha dapat lebih tinggi lagi nilainya.
Reliabilitas item diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis dengan SPSS ver. 16.0 for Windows. Akan dilihat nilai Alpha-Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih teliti, dengan menggunakan SPSS, juga akan dilihat kolom Corrected Item Total Correlation.
Nilai tiap-tiap item sebaiknya ≥ 0.40 sehingga membuktikan bahwa item tersebut dapat dikatakan punya reliabilitas Konsistensi Internal.[5] Item-item yang punya koefisien korelasi < 0.40 akan dibuang kemudian Uji Reliabilitas item diulang dengan tidak menyertakan item yang tidak reliabel tersebut. Demikian terus dilakukan hingga Koefisien Reliabilitas masing-masing item adalah ≥ 0.40.
Cara Uji Reliabilitas dengan SPSS
- Klik Analyze > Scale > Reliability Analysis
- Masukkan seluruh item Variabel X ke Items
- Pastikan pada Model terpilih Alpha
- Klik OK
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.[6] Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
- Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna
- Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi
- Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat
- Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah[7]
Referensi
[1] David D. Vaus, Analyzing Social Science Data: 50 Key Problems in Data Analysis, (Thousand Oaks: Sage Publications, 2002) p.31-9.
[2] Leroy R. Lindsay and Joel Stein, eds., Technological Advances in Rehabilitation (Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier, 2019) p. 402
[3] Sebastian Rainsch, Dynamic Strategic Analysis: Demystifying Simple Success Strategies (Wiesbaden: Deutscher Universitasts-Verlag, 2004) p.167.
[4] Perry Roy Hilton and Charlotte Brownlow, SPSS Explained, (East Sussex : Routledge, 2004) p.364.
[5] John W. Lounsbury, Lucy W.Gibson, Richard A. Saudargas, “Scale Development” dalam Frederick T.L. Leong and James T. Austin, The Psychology Research Handbook: A Guide for Graduate Students and Research Assistants (Thousand Oaks: Sage Publications, Inc., 2006) p.144.
[6] Sebastian Rainsch, Dynamic ..., loc.cit.
[7] Perry Roy Hilton and Charlotte Brownlow, SPSS ...., op.cit. p. 364.
Disclaimer:
Sebagian diskusi pada komentar artikel ini
sudah dipindahkan menjadi posting di artikel ini:
Masalah Validitas Reliabilitas 1
Masalah Validitas Reliabilitas 2
Silakan berkunjung bilamana sempat
tags:
uji validitas item dengan spss uji reliabilitas item dengan spss menentukan nilai validitas item menentukan nilai reliabilitas item skor total variabel
56 Komentar
Whui...statistik... berhasil melewatinya dengan tertatih-tatih semester kemarin. Tapi masih belum paham SPSS.
BalasHapusInsyaallah nanti mau menjelajah lagi. Kayaknya banyak yang menarik nih. Ku-link ya =D
Thanks sudah mampir ke blog saya =D
Selamat pagi pak, terima kasih pak atas pengetahuan yang bapak berikan dan saya mohon izin untuk mengutipnya. terima kasih
BalasHapusSelamat pagi. Silakan. Semoga bermanfaat.
HapusSelamat Pagi Pak, saya ingin bertanya bagaimana cara mengukur reliabilitas untuk variabel pendidikan yang tidak menggunakan butir pertanyaan? variabel pendidikan saya menggunakan data pendidikan terakhir responden
BalasHapusUji reliabilitas intinya adalah menyari konsistensi antaritem di dalam suatu variabel. Sehingga, tentunya minimal harus ada lebih dari satu item di dalam variabel tersebut. Apabila di dalam variabel hanya ada satu item, tentu saja tidak perlu dilakukan uji reliabilitas.
HapusDemikian tanggapan saya.
bagaimana membuat kuesioner valid semua? sudah berulang kali mengubah kalimat tapi malah nambah yang ga valid :(
BalasHapusSudah di bagian bawah, ya.
Hapusbagaimana cara membuat kuesioner valid? sudah berulang kali ubah pertanyaan masi saja belum valid semua. kuesioner saja tentang pola hidup. nanti dari skor kuesioner ini dibagi menjadi 2 buat dikelompokkan menjadi kelompok sehat dan ga sehat. tapi gimana cara membuatnya? kebanyakan pola hidup responden kurang sehat, jadi saat validasi masih banyak yg tidak valid :(
BalasHapusSepemahaman saya, uji validitas adalah melakukan uji korelasi antara skor setiap item dalam variabel dengan skor total variabelnya sendiri. Tidak lintas variabel. Mungkin dapat ditelusuri, apakah "pola hidup" adalah variabel sementara kelompok sehat dan tidak sehat dicampurbaur untuk kemudian diuji setiap skor itemnya dengan skor total variabel "pola hidup" tersebut. Apabila demikian ada kemungkinan terjadi inkonsistensi data yang berakibat pada tidak validnya nilai uji korelasi yang dihasilnya. Selain itu, dapat pula ditelusuri dari jumlah responden. Apabila pernyataan dalam kuesioner cukup banyak, sementara jumlah responden terbatas, dapat pula terjadi redundancy.
HapusDemikian tanggapan dari saya. Semoga bermanfaat.
pak kalo hasil realibilitas Alfa cronbach nilainya ,651 apakah bisa dipakai? trus kalau ingin mencari instrumen untuk IPS tapi yang sudah baku, nyarinya dimana ya
BalasHapusNilai 0,651 untuk Alpha Cronbach masuk kategori moderat dan sebab itu silakan digunakan sebagai dasar penetapan korelasi-inter-item kuesioner penelitian.
HapusMengenai instrumen IPS apakah mata pelajar atau IPA (Importance-Performance Analysis) kah ?
sore pak saya ingin bertanya apakah butir pernyataan pada setiap variabel harus sama? pada variabel x saya memiliki 20 pernyataan dan variabel y memiliki 16 pernyataann. hasil penelitian saya terhadap 100 responden valid dan reliabel pak, apakah perbedaan jumlah pernyataan ini bermasalah?
BalasHapusSelamat sore. Sebainya memang ada perimbangan, tetapi hal tersebut terpulang kepada desain variabel dan indikator penelitian. Apabila memang anda telah membuat satu variabel 20 pernyataan dan variabel lainnya 16 pernyataan sebenarnya tidak bermasalah. Terlebih hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan hal yang demikian. Terus maju saja.
HapusDemikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.
Siang pak.. saya mau tanya, apakah semua judul proposal/skrispi yang ada menyebarkan kuisioner harus diuji dulu dgn validitas dan reliabilitas ? karna ada beberapa contoh proposal/skripsi saya liat ada yg tidak isi uji valid dan reliabel pak, dia memakai tingkat kesesuaian gtu (klo tidak salah) mohon infonya ngih..
BalasHapusSelamat siang. Untuk instrumen penelitian memang uji validitas dan uji reliabilitas bukan satu-satunya. Ada yang dinamakan Face Validity, yaitu instrumen kita diperiksa oleh ahli (bisa profesor atau dosen pembimbing kita), beberapa orang, lalu mereka menilai secara rerata apakah instrumen kita sudah bisa mengukur indikator variabel, dan lebih jauh mampu mengukur variabel. Boleh dengan cara itu, dan mungkin itu yang saya pahami sebagai "kesesuaian" dari Anda.
HapusDemikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.
siang pak...bagaimana kalau ada variabel yang pertanyaan/instrumennya cuma 1, apa bs dilakukan validitas dan reliabelitas?bgmn caranya?terima kasih
BalasHapusSelamat siang. Sayangnya tidak bisa apabila menggunakan teknik statistik. Namun, untuk uji validitas bisa saja menggunakan face validity, yaitu penilaian ahli/pakar/dosen pembimbing anda untuk menilai valid tidaknya pernyataan anda yang cuma 1 itu.
HapusDemikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.
Assalam.. pak mau bertanya.. jika dalam uji validitas, sudah terlihat per item nya ada yg tidak valid berarti pertanyaannya yg tidak valid di buang kn pak? lanjut ke relibel, jika hasil dari reliabel nya itu "tidak", berarti pertanyaan kuesioner variabel tsb di hapus semua ya pak meskipun didalamnya ada beberapa yang dikatakan valid? mohon penjelasannya pak.. terimakasih
BalasHapusWa'alaikum salaam.
HapusDalam uji validitas, item pernyataan yang tidak valid dibuang lalu diadakan uji validitas ulang, hingga hanya item-item yang valid saja yang digunakan dalam penelitian.
Untuk reliabilitas, karena sifatnya antar-item dalam satu variabel, sebaiknya dilihat nilai alpha cronbachnya. Masukkan ke dalam kategori reliabilitasnya (tinggi, sedang, atau rendah) dan apapun itu, sesungguhnya masih bisa dipakai seluruhnya.
Demikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.
blognya rame pak, terima kasih penjelasan materinya...
BalasHapusijin share uji coba manual
Alhamdulillah. Silakan.
Hapusijin share pak analisis uji coba manual
BalasHapusSilakan. Semoga bermanfaat.
HapusBagaimana jika Uji Validitas dari masing-mariable telah Valid.
BalasHapusNamun di penelitian Reabilitas terjadi Nilai Choronbac's alpha 0,686 Lebih kecil dari nilai 0,70
Apakah penelitian masih bisa di gunakan atau tidak.
mohon Respon dengan cepat
Uji validitas sudah valid, sementara nilai alpha 0,686, tentu saja penelitian bisa terus digunakan dengan catatan reliabilitasnya saja yang moderat. Reliabilitas hanya untuk "mengingatkan" bahwa jika ada peneliti lain yang ingin menggunakan instrumen kita, di lain waktu, bahwa nilai reliabilitas kita adalah 0,686 itu. Itu saja.
HapusDemikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat. Maaf lambat sekali meresponnya.
pak, Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat bapak menggunakan sumber darimana ? bukuu apa ?
BalasHapusAcuan yang saya gunakan:
HapusPerry Roy Hilton and Charlotte Brownlow, SPSS Explained, (East Sussex : Routledge, 2004) p.364.
Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.
selamat pagi pak,,,saya mau tanya,kalo nilai alpha cronbach nya dibawah 0,40 apa masih kinyatakan reliabel? saya pernah baca menentukan reliabel bisa dilihatbnilai alpha > r tabel,apakah itu benar?
BalasHapusSelamat pagi.
HapusNilai alpha cronbach < 0,40 memang cukup rendah. Namun, tidak bisa ditolak karena itulah nilai reliabilitas. Dia tetap harus diakui dengan segala keterbatasannya.
Nah, salah satu metode untuk menolak nilai-nilai alpha yang rendah dengan menggunakan perbandingan dengan r tabel itu. Jadi, nilai alpha yang sama atau di bawah r tabel ditolak.
Demikian tanggapan dari saya. Semoga bermanfaat.
Permisi pak, saya ingin tanya bagaimana mengolah validitas dan reliabilitas angket dengan dua opsi jawaban iya dan tidak? Seperti rumus apa yang digunakan, bagaimana langkahnya . Sekian terimakasih
BalasHapusUntuk validitas, dapat saja digunakan korelasi biserial ataupun poin biserial tergantung sifat datanya. Langkahnya mirip dengan uji validitas biasa. Untuk uji reliabilitas dapat digunakan alpha cronbach saja karena ia menemukan relasi antaritem pernyataan dalam sebuah variabel.
HapusDemikian tanggapan saya. Sama-sama . Semoga bermanfaat.
Selamat malam pak.. Jika hasil reliabilitas min apakah min tidak dianggap
BalasHapusSelamat malam. Seyogyanya hasil reliabilitas sebaiknya positif. Mungkin perlu anda periksa kembali apakah item-item pernyataan anda ada yang berbunyi negatif? Sebaiknya positif semua lalu adakah kembali analisis reliabilitas.
HapusDemikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.
selamat malam pak, mau tanya apa sih makna r 0,7 selain dikategorikan cukup atau tinngi?
BalasHapusSelamat malam. Nilai r adalah nilai korelasi. Jika nilai satu variabel bertambah positif maka variabel lain diasumsikan pula bertambah secara positif. Dengan demikian nilai dinyatakan bahwa nilai r = 0,7 memiliki hubungan/korelasi cukup atau tinggi.
HapusDemikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.
Selamat siang Pak
BalasHapusSaya ingin bertanya,
Saya memiliki kuesioner dengan pertanyaan "pembagian kerja petani secara gender" disana saya hanya memberi 3 skor, skor 1 untuk laki-laki, skor 2 untuk bersama, dan skor 3 untuk perempuan. Ada beberapa kegiatan yang tidak dilakukan (yang berarti item pertanyaan tersebut kosong/ tidak diisi), dan saya tidak mmenggunakan skor total tetapi skor rata². Bagaimanamelakukan uji validitas dan reabilitasnya pak, saya bingung sekali.
Untuk uji hubungan saya masih bisa menggunakan skor rata².
Memang sebaiknya menggunakan skor total dan tidak sulit menghitungnya, bukan? Namun, apabila hendak menggunakan skor rata-ratau juga bisa akan tetapi "jarak" antara skor item dengan rata-rata itu dekat sekali. Ada kemungkinan "redundancy" dalam proses perhitungan dengan rumus nantinya, kendati hasil tidak akan terlampau beda dengan manakala menggunakan skor total.
HapusSilakan konsultasikan dengan dosen pembimbingnya ya.
Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.
Selamat malam pak, saya ingin bertanya bagaimana oengolahan uji validitas dengan kuesioner skala nominal, seperti pertanyaan:
BalasHapus1. Apakah anda memasang mode getaran pada ponsel? A.ya B. Tidak
2. Berapa lama anda bermain ponsel dalam sehari? A. 1-3jam b.3-5jam c. 5-10 jam
Mohon penjelasannya. Terimakasih
Selamat malam. Saya kira sama saja dengan lainnya walau butir pilihan setiap item tidak sama satu sama lain. Tetap dicari skor total lalu korelasikan dengan masing-masing item. Atau, Anda cukup melakukan uji nalar yaitu Face Validity dengan meminta penilaian ahli mengenai masalah penelitian anda. Lalu dia lah yang meng-acc bahwa item-item anda sudah tepat atau perlu diubah.
HapusDemikian penjelasan saya. Semoga bermanfaat.
Video Tutorial Uji Validitas dan Reliabilitas STATA 16 Lengkap
BalasHapus(Dilengkapi File Materi Dan Software STATA 16)
Merupakan Panduan Yang Lengkap Dan Detail
Klik Link Dibawah Untuk Mendapatkannya
https://bit.ly/UjiSTATA
Silakan dikunjungi.
HapusSelamat pagi pak maaf saya mau bertanya
BalasHapusBegini pak
Mengapa setiap hasil perhitungan reliabilitas dari setiap rumus yang dipakai hasilnya berbeda
Rumus reliabilitas yang digunakan apa ya?
HapusAssalamualaikum.. Selamat Pagi Pak, perkenalkan saya Gustia Salwa, mahasiswi semester akhir yg sedang melaksanakan tugas akhir
BalasHapusIzin bertanya Pak, apabila jawaban pada kuesioner merupakan data yg lebih dari 1 jenis (data rasio, data interval dan data ordinal), cara uji validitas dan reliabilitasnya bagaimana ya Pak?
Tempo hari saya mendapat informasi bahwa uji validitas hny berlaku untuk data interval saja.. Apakah hal tsb benar?
Terimakasih sebelumnya
Wa'alaikum salaam. Apabila menggunakan korelasi Pearson, minimal skala data adalah interval. Apabila menggunakan Spearman, maka bisa ordinal. Uji validitas tidak hanya secara statistik, tetapi juga bisa Face Validity, artinya ahli memberikan penilaian atas instrumen kita. Bisa dosen pembimbing menjadi ahlinya.
HapusOlah Data Jujur
BalasHapusOlah Data Yang Jujur
Olah Data Semarang Merupakan Olah Data Yang Jujur
https://s.id/Jujur
Peneliti Boleh Saja Salah, Tapi Ia Tak Boleh Berbohong
Kualitas Suatu Penelitian Terletak Pada Integritas Dan
Standar Moral Penelitinya
Saya sepakat dengan anda. Penelitian dipresentasikan dan diolah apa adanya.
HapusKak semisal pada uji validitas, trs item yang gugur itu di buang atau di ganti ya? Mohon bantuanya para suhu
BalasHapusBergantung berapa jumlah item pernyataan untuk 1 indikator penelitian. Apabila ada 3, sementara 1 item tidak valid maka yang 1 itu dibuang, lainnya (2 yang valid) digunakan dalam perhitungan selanjutnya untuk menghitung ulang skor total variabel. Namun, apabila 1 indikator hanya terdiri atas 1 item pertanyaan dan itu tidak valid, maka harus diganti. Kalau tidak diganti maka indikator tersebut otomatis tidak punya "perwakilan" dan gugur.
HapusDemikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.
Terima kasih atas penawarannya.
BalasHapusSilakan dikunjungi.
BalasHapusSelamat sore pak, saya ingin bertanya apabila nilai alpha 0,43 sudah > r tabel namun menurut kategori termasuk agak reliabel, apakah kuisionernya masih dapat dilanjutkan untuk penelitian?
BalasHapusSelamat sore Kaoline.
HapusDi artikel, saya menggunakan rujukan dari 2 buku. Sifatnya kategorisasi nilai alpha. Persoalannya, setiap penelitian memiliki dasar masing-masing dalam menentukan valid/tidak atau reliabel/tidaknya item. Ada uji validitas yang keputusannya mematok nilai > 0,25 atau > r tabel. Kembali ke penelitian kamu, bahwa keputusan reliabel korelasi antar-item menggunakan perbandingan dengan nilai r tabel, yaitu 0,43 > r tabel. Selama terdapat pijakan argumentasi, maka saran saya lanjutkan penelitiannya.
Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.
Pak saya ijin bertanya perbedaan uji validitas menggunakan perbandingan 0.30 dengan 0.05 apa ya pak? Terimakasih semoga di jawab
BalasHapusNilai 0,30 adalah nilai r hitung. Nilai ini diperbandingkan dengan nilai r tabel (misalnya nilai r tabel 0,21). Jika r hitung > r tabel maka item dianggap valid (0,30 > 0,21). Atau ada juga yang tidak menggunakan r tabel yaitu dengan menetapkan nilai standar 0,25. Jika r hitung > 0,25 maka item dianggap valid.
HapusMengenai 0,05 maka itu adalah signifikansi penelitian (umum dalam penelitian ilmu sosial). Jika sig. hitung < sig. penelitian maka item dianggap valid. Misalnya setelah menggunakan SPSS nilai sig. hitung 0,001. Artinya 0,001 < 0,05 dengan demikian suatu penelitian dianggap sebagai "meyakinkan" atau "signifikan."
Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.
ma nema jeff
BalasHapusAnonim pun dapat berkomentar. Namun, tentu saja dengan akun pun sangat dipersilakan. Jika sudah klik Publikasikan. Juga pemirsa boleh bersoal/sharing tanggapan. Komentar pemirsa tentu tidak berisi kata atau link yang merujuk pada p*rn*grafi, jud*, *ogel, kekerasan, atau sejenisnya. Terima kasih.