Ad Code

Uji Korelasi Spearman dengan SPSS dan Manual

Uji korelasi Spearman dengan SPSS pada hakikatnya serupa dengan secara manual. Uji korelasi Spearman adalah uji statistik yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel berskala Ordinal. Selain Spearman, D.A. de Vaus menyebutkan bahwa uji korelasi yang sejenis dengannya adalah Kendall-Tau.[1] Asumsi uji korelasi Spearman adalah: (1) Data tidak berdistribusi normal dan (2) Data diukur dalam skala Ordinal.

Disclaimer:
Sebagian diskusi pada komentar artikel ini sudah dipindahkan menjadi posting di artikel ini:

Silakan berkunjung

 
Charles Spearman
(Penemu Uji Korelasi Spearman)
Sumber Foto: 
https://virtualpsychcentre.com/charles-spearman-biography-of-this-experimental-psychologist/
 

Rumus uji korelasi spearman untuk jumlah sampel < = 30 adalah:


Di mana:




Uji Korelasi Spearman Secara Manual


Jika dilakukan secara manual, maka tata tertib melakukan uji korelasi Spearman adalah:
  1. Jumlahkan skor item-item di tiap variabel untuk mendapatkan skor total variabel (misalnya cari skor total variabel X dengan menotalkan item-item variabel X).
  2. Lakukan rangkin skor total x (rx) dan rangking skor total y (ry).
  3. Cari nilai d yaitu selisih rx – ry .
  4. Cari nilai d2 yaitu kuadrat d (selisih rx – ry).


Agar lebih mudah, kerjakan dengan Excel dan buat saja tabel seperti contoh di bawah ini:


Setelah data dihitung dalam tabel, lalu masukkan ke dalam rumus uji korelasi Spearman:



Dengan demikian korelasi Spearman (rs) variabel x dengan variabel y dalam contoh adalah 0,47. Nilai korelasi Spearman hitung ini (rs) lalu diperbandingkan dengan Spearman Tabel (rs tabel). Keputusan diambil dari perbandingan tersebut. Jika rs > rs tabel, H0 ditolak dan H1 diterima. Jika rs hitung <= rs tabel, H0 diterima, H1 ditolak. Pengambilan keputusan dari contoh di atas adalah karena rs hitung > rs tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat hubungan antara variabel x dengan variabel y. Lalu, bagaimana menginterpretasikannya?


Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Versi de Vaus


D.A. de Vaus menginterpretasikan koefisien korelasi sebagai berikut:



Dalam contoh di atas maka kekuatan hubungan antara x dan y adalah hubungan moderat (karena 0,47).


Data Saya Lebih Besar dari 30 !


Rumus di atas berlaku jika jumlah sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (<=30). Lalu, bagaimana menghitung uji korelasi Spearman dengan lebih dari 30 sampel? Caranya mudah saja yaitu Cari Nilai z hitung terlebih dahulu.

Cara mencari nilai z hitung sebagai berikut:


Di mana:


Nilai rs dicari dengan cara yang sama seperti perhitungan terdahulu (di bagian atas). Dalam contoh sampel yang lebih besar dari 30 ini misalnya sampel menggunakan 50 responden. Maka perhitungannya sebagai berikut:


Nilai z hitung dalam sampel > 30 ini adalah 6,93. Pengambilan keputusan dalam sampel > 30 ini adalah membandingkan antara z hitung dengan z tabel. Z hitung sudah diperoleh sekarang tinggal z tabel.


Cara Mencari z Tabel


Nilai z tabel dicari dari tabel Z (lihat buku-buku statistik). Caranya adalah:
  1. Tentukan Taraf Keyakinan Penelitian (misalnya 95%). Taraf Keyakinan 95% berarti Interval Keyakinan-nya (alpha) 0,05. Nilai 0,05 ini merupakan bentuk desimal dari 5% yang diperoleh dari pengurangan 100% selaku kebenaran absolut dengan 95% (100% - 95% = 5% atau 0,05).
  2. Tentukan Uji yang digunakan. Apakah 1 sisi (One-Tailed) atau 2 sisi (Two-Tailed). Penentuan 1 sisi atau 2 sisi ini didasarkan hipotesis penelitian. Jika hipotesis hanya menyebutkan “terdapat hubungan” maka artinya bentuk hubungan belum ditentukan apakah positif atau negatif dan dengan demikian menggunakan uji 2 sisi. Jika hipotesis menyatakan “terdapat hubungan positif” atau “terdapat hubungan negatif” maka artinya bentuk hubungan sudah ditentukan dan dengan demikian menggunakan uji 1 sisi.
  3. Jika Uji 2 Sisi (Two-Tailed) maka lihat Tabel Z. Dalam uji 2 sisi Interval Keyakinan dibagi dua yaitu 0,05 / 2 = 0,025. Cari pada kolom tabel nilai yang paling mendekati 0,025. Dari nilai yang paling dekat tersebut tarik garis ke kiri sehingga bertemu dengan nilai 1,9 + 0,060 = 1,96. Batas kiri pengambilan keputusan dengan kurva adalah –1,96 batas kanannya +1,96. Keputusannya: Tolak H0 dan Terima H1 jika –z hitung < dari –1,96 dan > dari +1,96. Sebaliknya, Terima H0 dan Tolak H1 jika – z hitung > -1,96 dan < dari +1,96.


Uji Korelasi Spearman dengan SPSS


Jika uji korelasi Spearman diadakan dengan SPSS maka langkah-langkahnya sebagai berikut:
  1. Totalkan item-item variabel x menggunakan menu Transform > Compute Variable > jumlahkan item-item variabel x.
  2. Totalkan item-item variabel y menggunakan menu Transform > Compute Variable > jumlahkan item-item variabel y.
  3. Buatlah Ranking bagi rx dan ry menggunakan menu Transform > Compute > Masukkan Skor Total Variabel X dan Variabel Y ke Variables > Pilih saja Smallest pada Assign Rank > Klik OK. Setelah itu muncul dua variabel baru yaitu rangking untuk x dan y (lihat di tab Variable View).
  4. Lakukan Uji Korelasi Spearman dengan SPSS dengan klik Analyze > Correlate > Bivariate > Masukkan Rangking X dan Ranking Y ke Variables > Pada Correlation Coefficient ceklis Spearman > Pada Test of Significance pilih 2-Tailed (jika 2 sisi) atau 1-Tailed (jika 1 sisi) > Klik OK.


Hasilnya output SPSS misalnya sebagai berikut:



Variabel X dan Variabel Y pada contoh output di atas berhubungan dalam koefisien 0,823. SPSS menunjukkan bahwa korelasi tersebut signifikan bahkan dalam Interval Keyakinan (alpha) yang lebih teliti lagi yaitu 0,01 untuk Uji 2 Sisi.

Pengambilan keputusannya sama dengan cara manual di atas yaitu membandingkan antara z hitung dengan z tabel. Atau bisa juga dengan Kurva Normal berikut:






Referensi

[1] D.A. de Vaus, Survey in Social Research, 5th Edition (New South Wales: Allen and Unwin, 2002) p. 259.

Disclaimer:
Sebagian diskusi pada komentar artikel ini sudah dipindahkan menjadi posting di artikel ini:

Silakan berkunjung

tags:

uji korelasi spearman dengan spss uji korelasi spearman secara manual tabel kekuatan hubungan de vaus pengambilan keputusan dengan kurva normal
Reactions

Posting Komentar

109 Komentar

  1. selamat pagi, pak....saya mau bertanya terkait penggunaan spearman dan kendall tau.....untuk penelitian korelasi dengan skala data ordinal-ordinal dengan sampel sebanyak 30 responden lebih baik menggunakan uji bivariat yang mana ya, pak....?? dan keunggulanya apa antara spearman dan kendall tau...??? terimakasih, pak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi.
      Sesungguhnya mereka setara. Namun, apabila rangkin data banyak yang sama (ties) maka gunakan Kendall-tau. Bila tidak, silakan gunakan Spearman.
      Demikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  2. Selamat malam pak. Saya mau tanya, penelitian saya menggunakan data ordinal (variabel x) dan rasio (variabel y). Penggunaan sampel pd variabel x sbnyak 15 mnggunakan skala likert. Sebaiknya saya menggunakan uji apa ya pak ? Mohon pencerahannya. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam.
      Penentuan uji statistik berpatokan pada skala terendah. Dalam hal ini skala terendah adalah ordinal. Dapat dipertimbangkan penggunaan uji korelasi Spearman (asumsi data tidak berdistribusi normal) atau Pearson (asumsi data berdistribusi normal).
      Demikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  3. Selamat malam pak. Saya mau tanya, penelitian saya menggunakan data ordinal (variabel x) dan rasio (variabel y). Penggunaan sampel pd variabel x sbnyak 15 mnggunakan skala likert. Sebaiknya saya menggunakan uji apa ya pak ? Mohon pencerahannya. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam.
      Penentuan uji statistik berpatokan pada skala terendah. Dalam hal ini skala terendah adalah ordinal. Dapat dipertimbangkan penggunaan uji korelasi Spearman (asumsi data tidak berdistribusi normal) atau Pearson (asumsi data berdistribusi normal).
      Demikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  4. Selamat pg.pak saya mau tanya penelitian saya menggunakan skala data nominal dan ordinal.yang saya mau tanyakan.dr sakal data tersebut saya bisa menggunakan uji sperman rho kah untuk kedua skala data tersebut.
    Trimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi.
      Sepemahaman saya kurang tepat apabila diterapkan uji korelasi Spearman. Mungkin dapat dipertimbangkan bisserial atau point-bisserial correlation.
      Demikian tanggapan dari saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  5. Anonim19.4.16

    Pak apakah mungkin N=100 dapat menggunakan Spearman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepemahaman saya mungkin masih bisa. Asalkan tidak lebih dari itu karena kurang handal.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  6. saya meneliti hubungan antara reward dan stres kerja dengan kinerja, sebaiknya uji apa saja yang saya lakukan untuk analisis bivariat? apakah perlu uji normalitas? dan bagaimana membuat crosstabnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf saya sangat terlambat memberi tanggapan.
      Untuk analisis bivariat antara 2 variabel bebas dan 1 terikat dapat menggunakan Pearson ataupun Spearman. Pearson digunakan apabila data kita asumsikan berdistribusi normal, Spearman apabila tidak normal. Apabila menggunakan SPSS, crosstabnya secara otomatis langsung tersedia di dalam output.
      Demikian tanggapan dari saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  7. Selamat siang pak
    saya sedang menganalisa hubungan antara tinggi badan (var. terikat) dan lebar tangan (variabel bebas). Hasil analisa untuk masing2 variabel di atas tinggi badan terdistribusi normal sedangkan ebar tangan tidak terdistribusi normal. Cara apa yang dapat digunakan untuk mengetaui hubungan kedua variabel tersebu??
    Mohon masukannya. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat siang. Mohon maaf sangat terlambat memberi tanggapan.
      Apabila ada salah satu variabel yang tidak berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji korelasi Spearman.
      Demikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  8. permisi mau tanya kalo pake skala guttman cari penghitungan korelasinya bagaimana tolong dijawab makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepemahaman saya, Guttman scale menghasilkan data-data biner (ya, tidak atau 0, 1). Skala ini digunakan untuk membuat model unidimensional yang berasal dari pernyataan-pernyataan yang bersifat gradual. Analisisnya menggunakan skalogram dalam bentuk matrik. Hasil skala Guttman umumnya bukan untuk dikorelasikan melainkan pada dirinya sendiri, digunakan untuk membangun model prioritas sikap.
      Demikian sepemahaman saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  9. assalammualaikum. salam kenal sebelumnya. saya mahasiswa tingkat akhir yang lagi kebingungan tentang uji statistik saya. saya punya data sebanyak 21 sampel dengan hasil data ratio dan nominal (diskrit kontinyu). untuk data nominal saya 20 sampel negatif dan 1 sampel positif. apa saya bisa menggunakan uji normalitas ? sedangkan hasil yg pernah saya dapat untuk masing" variabel nilai sig 0,845 dan 0,000.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam. Salam kenal pula, dan mohon maaf karena sangat terlambat menanggapi.
      Apakah anda melakukan uji korelasi Spearman ataukah point-bisserial? Ini mengingat salah satu variabel anda berskala nominal. Uji normalitas tentu dapat dilakukan karena itu hendak melihat kecenderungan data.
      Demikian tanggapan dari saya. Mungkin belum menjawab pertanyaan anda.

      Hapus
  10. Anonim20.8.16

    permisi saya mau tanya. diketahui dari hasil analsis spearman yang diolah lewat spss, yaitu koefisien korelasi 0,164. nilai Signifikansi 2 tailed sebesar 0,132. sampel 86.

    untuk mengetahui hipotesis diterima/ ditolak bagaimana ya caranya? karena saya masih bingung. terutama karna sampel saya >30. kemudia saya mencoba menghitung melalui z hitung diperoleh 1,53. sedangkan saya masih bingung cara mengetahui z tabel.

    bagaimana ya pak? mohon bantuannya. terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf, saya sangat terlambat menanggapi.
      Z hitung sudah diperoleh tinggal mencari Z tabel. Cara mencari z tabel atas di artikel atas, poin nomor 3. Perbandingan z hitung dan z tabel ini untuk menerima atau menolak hipotesis.
      Kemudian, nilai korelasi 0,164 silakan dibuka tafsiran nilai korelasi (biasanya sudah ada di bagian metode penelitian pada skripsi). Nilai sig. 2 tailed sebesar 0,132 menandakan nilai korelasi 0,164 tidak signifikan (tidak meyakinkan). Ini bukan berarti penelitian kita salah, melainkan hanya kurang meyakinkan saja.
      Demikian tanggapan dari saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  11. Anonim2.9.16

    Teknik analisis yang cocok jika variabel bebas bersifat ordinal dan variabel terikat bersifat interval? teknik statistik apa yang dipakai?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teknik analisis (ujik korelasi mungkin maksudnya) mengikuti skala yang lebih rendah. Dalam hal ini, dikarenakan ordinal lebih rendah dari interval, maka penentuan alat uji berpatokan pada skala interval, dan sebab itu uji korelasi Spearman.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  12. maaf mas saya mau tanya saya sedang melakukan tugas akhir judul saya adalah hubungan pendekatan SAVI (somatis, auditori, visual, intelektual) terhadapdap hasil belajar. saya telah melakukan penelitian data say adalah hasil postest dan angket. bagaimana cara mencari korelasi nya ya mas . terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksud dari hasil postest dan angket itu untuk yang SAVI atau hasil belajar. Apabila digunakan untuk hasil belajar sebaiknya dipilih salah satu saja, apakah yang postest atau angket. Ini karena tidak mungkin postest dan angket dijumlahkan karena mereka memiliki skala data yang kemungkinan berbeda.
      Untuk pengujiannya sama seperti langkah-langkah di atas. Apabila sampelnya < 30 silakan gunakan rs, apabila > 30 gunakan nilai z.
      Demikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  13. maaf pak saya mau tanya saya liat berbagai sumber dari internet bahwa dalam pengambilan keputusan rank spearman berbeda dengan yang bapa tulis
    yang bapa tulis : Jika rs > rs tabel, H0 ditolak dan H1 diterima. Jika rs hitung <= rs tabel, H0 diterima, H1 ditolak. Pengambilan keputusan dari contoh di atas adalah karena rs hitung > rs tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat hubungan antara variabel x dengan variabel y.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam uji statistik ada dua pernyataan yang harus diuji yaitu Hipotesis Nol dan Hipotesis Satu. Apabila H0 ditolak berarti H1 diterima. Apabila H0 diterima berarti H1 ditolak. Dengan demikian, apabila H0 ditolak dan H1 diterima maka hipotesis nol yang bunyinya "tidak ada hubungan ..." ditolak dan hipotesis satu yang bunyinya "ada hubungan ..." diterima.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  14. Assalamualaikum pak, saya mahasiswa tingkat akhir yg sedang menyelesaikan skripsi. Saya mau tanya pak, untuk mengukur tingkat pengaruh antar dua variabel itu bisa menggunakan spearman?
    Atau yg lebih cocok nya dengan metode apa ya pak? Dosen saya menyarankan untuk menggunakan non-parametrik. Namun saya bingung dengan metode analisis apa yg harus saya gunakan.
    Terimakasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam. Mohon maaf saya sangat terlambat dan kini anda Insya'Allah sudah sarjana.
      Spearman hanya dapat digunakan untuk uji korelasi, sehingga untuk mengukur tingkat pengaruh dari dua macam variabel tidak dapat diterapkan.
      Dosen pembimbing anda sudah tepat dengan menyatakan sebaiknya gunakan saja uji-uji statistik yang bersifat non parametrik. Maksudnya adalah uji seperti Spearman ini.
      Metode analisis yang digunakan adalah asumsi bahwa data kita tidak berdistribusi normal, skala ukur ada di bawah interval dan rasio, dengan jumlah sampel yang tidak terlampau besar (kira-kira sekitar 30 cukup). Kemudian kita cari tabel interpretasi hasil uji korelasi . Misalnya kalau 0 s/d 0,25 lemah, 0,26 - 0,50 moderat, dan seterusnya (jangan lupa sumber kutipannya). Lalu adakan uji Spearman, interpretasikan hasilnya dengan tabel interpretasi tadi.
      Kira-kira seperti itu proses gamblangnya.
      Untuk lebih rinci, silakan konsultasikan dengan dosen pembimbing, ya.
      Demikian tanggapan dari saya. Semoga bermanfaat. Sama-sama.

      Hapus
  15. Mas mau tanya..saya mrlakukan uji range sperman dan hasilnya terdapat min..itu artinya apa..trimakasih penjelasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apabila hasilnya minus, maka maknanya terjadi hubungan terbalik. Jika X naik maka Y turun, atau sebaliknya jika X turun, maka Y naik.
      Demikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  16. Olah Data Semarang Khusus Untuk Olah Data Frontier 4.1, DEAP 2.1
    SPSS, AMOS, LISREL, EVIEWS, SMARTPLS, Software R
    WA : +6285227746673
    IG : @olahdatasemarang

    BalasHapus
  17. Olah Data Semarang Khusus Untuk Olah Data Frontier 4.1, DEAP 2.1
    SPSS, AMOS, LISREL, EVIEWS, SMARTPLS, Software R
    WA : +6285227746673
    IG : @olahdatasemarang

    BalasHapus
  18. Assalamualaikum pak mau nanya ?

    populasi saya 30 siswa sehingga saya meniliti penelitian sampel, apakah memang harus menggunakan korelasi spearman ? sedangkan data saya variabel x dan y nya itu data interval ? dan apa analisis yang tepat pak mohon jawabannya pak trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam.

      Apabila populasinya 30 gunakan ke-30 nya sebagai sampel (sampel jenuh). Dan, jika data anda adalah berskala interval, lebih tepat menggunakan uji korelasi Pearson, kendati hasilnya nanti tidak terlampau jauh berbeda dengan uji korelasi Spearman. Namun, secara metodologis lebih tepat.
      Demikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  19. pak, saya mau bertanya soal analisis data, saya bisa hubugi kemana y pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langsung saja di sini jika tidak berkeberatan.

      Hapus
  20. maaf pak saya ingin bertanya, jika variabel penelitian saya ingin kualitas air dan kualitas estetika lalu ingin melihat bagaimana hubungan antara kedua variabel tersebut. apakah bisa jika menggunakan uji spearman? terima kasih banyak sebelumnya pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya perlu dipastikan dahulu, variabel kualitas air diukur menggunakan skala apa (misalnya nominal, ordinal, interval, ataukan rasio) ? Demikian pula kualitas estetika. Apabila keduanya diukur menggunakan skala interval atau rasio, lebih baik digunakan uji korelasi Pearson. Namun, apabila salah satunya rasio dan lainnya ordinal, maka digunakan saja uji korelasi Spearman.
      Demikian tanggapan dari saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  21. Maaf pak saya mau tanya, saya sedang melakukan penelitian dan angket saya hanya terdiri dari pertanyaan variabel y, karena variabel x saya adalah variabel laten yg tidak bisa dibuat pertanyaan. Itu gimana ya? Mohon bantuannya. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penelitian satu variabel (y saja) sesungguhnya tidak ada masalah. Ia dapat menjadi studi eksploratif, lebih menggambarkan kedalaman, untuk studi-studi lebih lanjut mengenai variabel tersebut. Studi seperti ini masuk ke dalam studi deskriptif. Ada baiknya sampel agak besar untuk ini.
      Demikian tanggapan saya. Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  22. Slmat pagi pak..maaf sy mengganggu.
    Sy mau tanya pak penelitian sy analisis faktor-faktor pak, penelitian kuantitatif dan skala data sy nominal dan ordinal. Sy gunakan uji apa pak?
    Uji chi-square atau spearmen rho pak?
    Sy masih bingung pak, mohon penjelasannya
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam ...
      Dalam uji korelasi apabila salah satu variabel bercorak dikotomis, maka ada pilihan menggunakan korelasi Bisserial ataupun Point-Bisserial.
      Sama-sama. Demikian, semoga bermanfaat ya ...

      Hapus
  23. assalamualaikum pak sy mau tanya jadi perbedaan antara uji spearmans dengan kendall tau itu apa ya. kemudian bagaimana/ syarat apa saja yg di butuhkan untuk kita menentukkan kapan harus menggunakan spearman kapan harus menggunakan kendall tau. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih seperti ini (antara Spearman dan Kendall-tau). Keduanya dikhususnya untuk uji korelasi di mana asumsi parametrik terlanggar, seperti data tidak berdistribusi normal ataupun data diukur dalam skala lebih rendah dari interval. Spearman hanya efektif jika sampel cukup besar (misalnya > 30) sementara Kendall-tau dikhususkan untuk sampel-sampel kecil. Selain itu, Spearman hanya efektif apabila rangking-rangking data bervariasi. Sementara apabila rangking-rangkin data kurang bervariasi (banyak yang sama) Kendall-tau lebih efektif.

      Hapus
  24. Salam pak. Mau beratnya saya ingin melakuakn uji spearman tp variabelnya numerik dan orginal dan caranya gimana pak? Dan interpretadi negarif dan positifnya itu gimana pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam ...
      Mungkin maksudnya salah satu variabelnya bersifat dikotomis ya?
      Kalau dikotomis bisa dipertimbangkan untuk menggunakan uji korelasi Bisserial ataupun Point-Bisserial.
      Kemudian, untuk positif dan negatif. Kalau positif artinya jika X naik, maka Y juga naik. Jika X turun maka Y juga turun. Kalau negatif kebalikannya, jika X naik maka Y turun. Atau, jika X turun, maka Y naik.
      Demikian pemahaman saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  25. Maaf pak masih aktif kah? Proposal saya menggunakan 3 (pendapatan, pengetahuan dan lingkungan) var independen dan 1 variabel dependan (minat) semuanya berisi 5 pertanyaan atau indikator dan menggunakan skala likert, sampel data 84 orang, awalnya analisis data regresi berganda kemudian penguji saya menyarankan menggunakan rank spearman dan crosstab. Indikator umum terdiri atas JK, Tahun angkatan (4 angkatan), pekerjaan orang tua (wirausaha/bukan) pengalaman berwirausaha (belum/pernah). Bagaimana cara menganalisisnya menggunakan rank spearman dan crosstab? Judul proposal saya faktor tapi diubah menjadi hubungan 3 var diatas dengan minat berwirausaha. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masing-masing variabel yaitu Pendapatan, Pengetahuan, dan Lingkungan diuji korelasinya dengan Minat. Analisisnya didasarkan atas nilai kekuatan korelasi (ada di bagian artikel atas, bentuk tabel). Juga jangan lupa dilihan nilai signifikansinya apakah < dari 0,05. Kalau demikian maka signifikan nilai korelasi tersebut. Namun apabila >= 0,05 maka tidak signifikan.
      Demikian tanggapan saya dan mohon maaf baru berkesempatan sekarang. Anda sudah sarjana tentunya saat ini. Selamat ya ...

      Hapus
  26. maaf pak izin bertanya, kalau hasil correlation coefficient dan sig. (2-tailed) hanya titik (.) tanpa ada tanda bintang, tidak ada angka, tidak ada tanda negatif/positif, artinya apa yaa? tidak ada warning juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin bisa dari instalasi softwarenya. Namun, coba diulangi dari nol, yaitu input data: sejak pemberian nama variabel, penentuan skala, dan input data mentahnya. Kemudian dilakukan lagi pengujian. Atau, ekstrimnya, instalasi ulang aplikasi tersebut.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  27. mohon bantuannya untk mnegrjkan skripsi saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, boleh itu. Silakan kita diskusikan di sini saja, agar lainnya bisa memetik manfaat.

      Hapus
  28. Anonim7.10.19

    assalamu alaikum, mohon maaf sya ingin bertanya jika nilai sig. nya 0,00 apakah terdapat hubungan atau tidak ??
    terima kasih banyak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sig. 0,00 menunjukkan signifikansi penelitian (kemeyakinan suatu hasil penelitian). Nilai ini harus < 0,05. Kalau 0,00 artinya sangat signifikan. Ini untuk menyertai nilai r hitung, misalnya r = 0,689. Artinya nilai r yang 0,689 itu sangat signifikan (karena sig. hitungnya 0,00).

      Hapus
  29. Assalamualaikum pak, izin bertanya penelitian saya hubungan kepemimpinan ketua kelompok dengan keberhasilan usaha anggotanya, total respondennya hanya 18 org (sensus) karena anggota kelompok hanya berjumlah 18. Dosen pembahas saya menanyakan apakah tidak akan sulit untuk perhitungannya karena jumlah sampel 18. Yang ingin saya tanyakan apakah bisa pak menggunakan korelasi rank spearman dengan jumlah sampel 18, dan bagaimana perhitungannya? Terimakasih sebelumnya pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam. Justru Spearman Rank Correlation ditujukan untuk jumlah sampel yang kecil ini. Gunakan rumus Spearman untuk sampel < 30. Sudah tertera di bagian paling atas artikel ini. Juga cara perhitungannya.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  30. Ingin bertanya variabel independen saya berskala data nominal dan ordinal sedangkan dependen saya berskala data ordinal. Ketika saya menguji nya deng chi square hampir semuanya berarah positif tetapi saat mengujinya dengan spearman hampir semua berskala negatif. Mengapa bisa demikian ya? Apakah ada keslahan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam uji statistik, penentuan alat ujinya mengikut pada skala terendah. Dalam kasus Anda, skala terendah adalah nominal. Sebab itu, chi square lebih tepat ketimbang Spearman.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  31. Maaf mau tanya.. Penelitian saya kan mengenai hubungan pola makan online fast food dengan obesitas. Nahh dari pola makan itu terdapat tiga indikator yg mau dilihat yaitu jenis makanan, frekuensi makan, sama jumlah makannya.. Lalu dilihat,
    pola makan berhubungan dengan obesitas atau tidak. Saya menggunakan kuesioner FFQ.. Itu sebaiknya saya menggunakan uji chi square, fisher exact test, spearmen atau pearson ya mas? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah di bagian bawah ini ya ...

      Hapus
  32. Assalamu'alaikum.. Maaf mau tanya, penelitian saya kan mengenai hubungan pola makan online fast food dengan obesitas. Nah dari pola makan itu ada 3 indikator yg dilihat yakni jenis makanannya sebagai data nominal, jumlah makanan sebagai data nomin sama frekuensi makannya sebagai data interval. Kemudian dilihat apakah terdapat hubungan antara pola makan dengan obesitas. Saya menggunakan kuesioner ffq. Sebaiknya saya menggunakan uji chi square, fisher exact test, spearmen atau perason ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam.
      Dalam konteks uji korelasi, maka apabila ada variabel-variabel dikotomis maka pilihannya ada Bisserial ataupun Point-Bisserial. Patokan pemilihan uji korelasi adalah dari skala data terendah, yang dalam hal ini adalah Nominal. Kalau variabel dikotomisnya diskrit (jenis makanan) maka uji korelasinya bisa menggunakan Point-Bisserial.
      Demikian pemahaman saya, semoga bermanfaat.

      Hapus
  33. Anonim10.5.20

    Selamat malam pak, saya mahasiswa yang sedang menyelesaikan tesis tapi mandek... bingung...saya tes ratio inventory turn over ratio (x) dengan return on equity (y) uji linearitas di spss dengan analyze-compare means-means...tapi anova tidak muncul, dan muncul: too few cases -statistic for roe * ito cannot be computed, jadi nya saya harus bagaimana untuk lanjutan nya pak? apakah ada cara supaya anova muncul? terima kasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam.
      Umumnya masalah ini adalah ketidakimbangan antara jumlah variabel X dengan jumlah data (sampel) yang digunakan. Jumlah sampel terlampau sedikit, sementara variabel pengaruh yang dianalisis cukup banyak.
      Demikian pemahaman saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  34. Mengatasi Data Tidak Normal Dengan Central Limit Theorem (CLT)
    Apabila Data Tidak Normal Bisa Memakai Central Limit Theorem (CLT)
    Sebagai Pendukung Kami Berikan Literatur Berupa Penelitian-Penelitian
    Sebelumnya Sebanyak 20 Buah Penelitian
    Bagi Yang Membutuhkan Bisa Klik Dibawah Ini Untuk Unduh Literatur Tersebut
    https://s.id/UjiCLT

    BalasHapus
  35. Selamat siang pak izin bertanya klo mau uji jenis kelamin, usia dll yang skalanya nominal diuji hibungan dengan yg variabel skala ordinal dengan mmgunakan ujia spearmen apakah bisa ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat siang.
      Untuk jenis kelamin adalah data nominal. Namun, untuk usia adalah rasio. Untuk variabel dengan variasi seperti ini Anda bisa gunakan korelasi Bisserial atau Point-Bisserial.
      Point-Bisserial digunakan apabila digunakan saat salah satu variabel bersifat dikotomis diskrit (lelaki-perempuan; pria-wanita). Sementara Bisserial digunakan saat satu variabel dikotomis kontinus (lulus-tidak lulus; naik-tidak naik).
      Demikian pemahaman saya, semoga bermanfaat.

      Hapus
  36. Assalamualaikum pak saya mau bertanya .
    Saya sdng tugas akhir , menggunKan uji rank spearman dgn sampel besar dri 30 .
    Dgn koefisien korelasi 835 . jumblah sampel 82

    Saya menggunakan spss .
    Saya kebingungn pengaplikasian cara mencari nilai z jika dri spss .mohon bantuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam ...
      Pencarian nilai z ada di artikel di sub bagian "Data Saya Lebih Besar dari 30 !"
      Selamat menghitung dan semoga bermanfaat.

      Hapus
  37. Selamat sore pak. Salam kenal dari sy pak. Sy ingin bertanya, untuk cara memghitung validitas butir soal mggunakan spearman rank caranya bgmn ya pak? Apakah dengan Skor butir soal di korelasikan dengan total skor pd butir soal trsebut? Mohon p3njelasannya pak. Krn ini untuk validitas soal . . Bukan melihat hubungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam.
      Caranya dengan mengkorelasikan butir-butir skor item dalam sebuah variabel dengan skor total variabel itu. Dilihat nilai skornya dengan patokan nilai 0.25. Nilai korelasi >= 0.25 diasumsikan item tersebut valid. < 0.25 diasumsikan tidak valid karena korelasi lemah atau bahkan dianggap tidak ada.
      Demikian, semoga bermanfaat.

      Hapus
  38. Anonim1.7.20

    Salam kak, mau nanya jika data saya tidak berdistribusi normal akan tetapi saya menggunakan skala interval, itu uji apa ya kak yang cocok? karna saat ini saya menggunakan uji spearman karna data saya sebelumnya adalah ordinal, jadi masih bisa pake spearman atau yang lain kak, Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam ...
      Untuk data yang tidak berdistribusi normal sebaiknya gunakan Spearman Rank saja, kendati skala data kita adalah > ordinal.
      Sama-sama. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  39. Anonim3.7.20

    Maaf bapak saya mau bertanyaa, masih aktif tidak ya akun web nya? :"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya'Allah masih.
      Namun, memang saya agak kewalahan untuk memberikan tanggapan akhir-akhir ini akibat kesibukan pekerjaan.
      Mohon maaf ya ...

      Hapus
  40. izin bertanya pak, kalau output pada tabel spss angka 1.000 itu namanya nilai apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya tidak keliru tafsir, itu adalah nilai korelasi antara 2 variabel yang sama, yaitu x dengan x. Ya pasti saja korelasinya sempurna yaitu 1,0000.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  41. Anonim21.7.20

    mau tanya kalo datanya nominal ordinal pakenya uji apa ya pak? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Patokan menentukan alat uji statistik adalah skala terendah. Dalam hal ini adalah skala nominal. Maka Anda dapat menggunakan uji korelasi dengan Point-Bisserial.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  42. Maaf mau bertanya. Saya melakukan penelitian judul kadar hb dengan bbl anak. Nah saya membuat hb<11 dan hb>11 skala ordinal. Dan bbl bblr bbll skala ordinal.memakai spearman kira2 sudah pas belum ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf, latar saya kurang familiar dengan istilah di bidang kesehatan, khususnya bblr. Namun, patokan untuk menentukan apa alat uji statistik yang digunakan adalah skala terendah. Kadar HB saya asumsinya rasio, sementara "bblr" Anda nyatakan Ordinal. Maka Uji Spearman ini juga bisa dipakai.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  43. Permisi izin bertanya, untuk uji spearman Kan untuk data ordinal Yang jumlah sampelnya kurang Dari 30, jika jumlah datanya sekitar 79 memakai uji apa yaa untuk melihat kuat hubungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apabila datanya berdistribusi normal, gunakan saja uji korelasi Pearson.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  44. Mohon izin bertanya Pak kalau mau uji jenis kelamin, usia, dan tempat tinggal dikaitkan dengan nomophobia uji uang tepat apa yang pak. Trmkaauh sblumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari variabel Anda, variabel terendah adalah skala nominal (misalnya jenis kelamin). Untuk pengujian korelasi, patokannya adalah skala terendah. Dalam hal ini, Anda gunakan saja uji Point-Bisserial.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  45. Izin copy dan share Terima kasih. Jazakallahu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan ...
      Alhamdulillah, semoga bermanfaat

      Hapus
  46. Assalamualaikum mas saya mau tanya,saya menggunakan jenis penelitian korelasi. jika penelitian nya itu untuk mengetahui pengaruh variabel x terhadap variabel y. Bagaimana cara menentukan uji yang akan d gunakan mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam ...
      Untuk studi pengaruh sebaiknya menggunakan Uji Regresi. Jika variabel bebasnya 1, gunakan Uji Regresi Linier Sederhana (lihat nilai t). Jika lebih dari 1 variabel bebas, gunakan Uji Linier Berganda (lihan nilai F).
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  47. Assalamualaikum mas saya mau bertanya, saya meneliti pengaruh variabel x terhadap variabel y itu bagusnya menggunakan uji apa mas? Dan saya juga memakai jenis penelitian korelasi dengan metode deskriptif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam ...
      Untuk studi pengaruh sebaiknya menggunakan Uji Regresi. Jika variabel bebasnya 1, gunakan Uji Regresi Linier Sederhana (lihat nilai t). Jika lebih dari 1 variabel bebas, gunakan Uji Linier Berganda (lihan nilai F).
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  48. Assalamu'alaikum wr wb, maaf mengganggu waktunya pak, skripsi saya judulnya hubungan kinerja pelayanan terhadap kepuasan pasien, kuesionernya kepentingan dan kinerja, dengan skala 1-5 untuk keduanya, analisis deskriptif menggunakan IPA dan CSI, saya bingung untuk uji korelasi apa yang saya seharusnya gunakan dan nilai apa yang harus saya pakai untuk kepuasan, apakah nilai GAP?, atau nilai yang lainnya pak, terimakasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam warahmatullahi wabarakaatuh.
      Pertama, lihat skala datanya. Apabila data Anda berskala interval/rasio dan berdistribusi normal, gunakan Pearson. Nilai yang digunakan boleh GAP atau skor masing-masing, saya kita tidak terlampau berbeda.
      Kedua, jika skala data tidak normal atau skala data ordinal, gunakan Spearman.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  49. Assalamualaikum wr wb pak. Saya izin bertanya, untuk mengetahui hubungan antara riwayat covid (pernah dan tidak pernah) dengan jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan umur menggunakan uji apa ya pak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salaam warahmatullahi wabarakaatuh.
      Maaf baru bisa sempat menjawab.
      Patokan dalam uji statistik adalah skala terendah. Dalam hal ini adalah nominal (covid ya atau tidak, diskrit 2 pilihan). Sebab itu gunakan saja uji korelasi bisserial atau point-bisserial.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  50. Anonim6.10.21

    Mau bertanya pak kalau uji statistik utk korelasi data rasio (body image) dengan data raiso (asupan zat gizi) apakah menggunakan uji ppm/rank spearman atau uji chi square?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebaiknya gunakan Pearson Product Moment, jangan Spearman, kecuali distribusi data tidak normal.
      Semoga bermanfaat.

      Hapus
  51. Anonim27.10.21

    pak izin bertanya apabila saya ingin mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap dan perilaku swamedikasi demam pada anak, itu sebaiknya menggunakan uji apa ya pak? apakah bisa menggunakan rank spearman?
    apabila data sekitar 90 untuk uji validasinya diambil 30 saja atau 90 semua ya pak?
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut hemat saya, gunakan saja Korelasi Pearson dengan asumsi data bersifat normal. Populasi Anda ada 90, dan untuk uji validitas sebaiknya digunakan seluruhnya, itu akan lebih baik karena semakin besar data, maka uji validitas (apabila menggunakan Pearson Correlation) akan semakin baik.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  52. Anonim2.12.21

    Izin bertanya pak, apabila saya ingin menganalisis hubungan antara stres (ordinal) dengan gangguan sendi rahang (ordinal), sebaiknya menggunakan uji korelasi Spearman atau uji Chi-square? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut hemat saya, sebaiknya gunakan saja Spearman. Lebih sederhana dan mudah digunakan. Namun, tolong perhatikan jumlah sampelnya, karena rumus berbeda untuk sampel < 30 dengan sampel > 30.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  53. Anonim29.12.21

    Selamat Sore pak, izin bertanya. Saya hendak meneliti dua variabel dimana skala data var dependen ordinal dan ver independen nominal sebaiknya menggunakan spearman/kendall/chi square ya pak?
    Saya juga masih bingung perbedaan spearman dan kendall pak. Mohon penjelasannya pak.
    terima kasih.. sehat selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat sore.
      Mohon maaf respon sangat terlambat.
      Dalam uji statistik, penentuan alat ujinya mengikut pada skala terendah. Dalam kasus Anda, skala terendah adalah nominal. Sebab itu, chi square lebih tepat.
      Demikian tanggapan saya. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  54. Anonim18.6.22

    Assalamualaikum pak izin bertanya. skala data yang saya gunakan untuk 2 variabel itu rasio, kemudian saya sudah melakukan normalitas data menggunakan Shapiro wilk dan didapatkan bahwa variabel A itu tidak normal sedangkan variabel B berdistribusi normal. Kemudian untuk uji korelasinya bisa menggunakan apa ya? Apakah bisa menggunakan Spearman? Jika bisa bukankah salah satu syarat penggunaan spearman itu data berskala ordinal? Terima kasih. Mohon penjelasannya pak

    BalasHapus
  55. Anonim3.7.22

    Assalamualaikum izin bertanya apakah dapat menggunakan spearman correlation jika data berjumlah 8-8 (x,y) ?

    BalasHapus
  56. Permisi pak, apabila 3 variabel X1, X2 dan Y apakah bisa di cari hubungan secara simultan pada rumus korelasi spearman rank atau hanya hubungan scara parsial saja? Terimakasih pak

    BalasHapus
  57. Anonim12.9.23

    Salam kenal pak, izin bertanya. saya memiliki sampel penelitian sebanyak 237 siswa, dan saya meneliti mengenai hubungan profesionalisme guru dengan prestasi siswa pada pelajaran PAI. variabel x (Profesionalisme guru) berupa hasil angket dengan skala ghutman sebanyak 15 soal. dan variabel y (Prestasi siswa) menggunakan nilai siswa ketika ujian semester genap. apakah tepat menggunakan analisis data korelasi spearman rank. atau ada cara analisis yang lebih tepat. saya sudah mendapatkan data yang valid dan reliabel setelah mengujinya dengan uji koefisien skalabilitas dan reproduksibilitas serta uji KR-20. namun terkendala ketika analisis data. yang mana hasil dari SPSS dan manual excel saya tidak sinkron (Rumus dan caranya sudah sesuai dengan contoh dari beberapa konten di Youtube). apakah karena pengaruh rumus yang saya gunakan itu harusnya maksimal 30 sampel sedangkan sampel saya ada sekitar 237 orang. mohon bantuan dan arahannya pak

    BalasHapus

Anonim pun dapat berkomentar. Namun, tentu saja dengan akun pun sangat dipersilakan. Jika sudah klik Publikasikan. Juga pemirsa boleh bersoal/sharing tanggapan. Komentar pemirsa tentu tidak berisi kata atau link yang merujuk pada p*rn*grafi, jud*, *ogel, kekerasan, atau sejenisnya. Terima kasih.